THE VOTERS, MAKASSAR — Tim PKM DRTPM Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan pelatihan berbasis teknologi digital bertema “Pemanfaatan Media Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam Proses Praktikum Teknik Pemesinan”. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dengan tujuan meningkatkan keterampilan siswa di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).

Teknologi AR dan VR dipilih sebagai fokus utama pelatihan karena potensinya dalam menghadirkan simulasi interaktif yang menyerupai kondisi dunia nyata. Siswa SMK 10 Makassar mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dan mengoperasikan teknologi tersebut, memungkinkan mereka untuk memvisualisasikan dan memahami cara kerja mesin industri tanpa perlu terjun langsung ke lapangan. Ini menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan proses pembelajaran praktikum teknik pemesinan di sekolah kejuruan.

Kolaborasi Antardisiplin Ilmu di UNM

Pelatihan ini diinisiasi oleh tiga dosen dari UNM, yaitu, Fiskia Rera Baharuddin, Fathahillah, Muhammad Haristo Rahman.

Mereka tak hanya memberikan teori tentang pentingnya teknologi digital dalam pendidikan vokasi, tetapi juga melibatkan para siswa dalam praktik langsung menggunakan AR dan VR. Materi yang disampaikan mencakup bagaimana teknologi tersebut dapat mensimulasikan situasi lapangan, memperdalam pemahaman tentang teknik pemesinan, dan mengembangkan keterampilan digital yang dibutuhkan di industri modern.

Mempersiapkan Siswa SMK Menghadapi Tantangan VUCA

Salah Satu Dosen Peneliti, Dr. Fiskia Rera Baharuddin menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam dunia kerja yang terus berubah cepat.

“Kita hidup di zaman di mana teknologi berkembang pesat. Siswa SMK harus siap beradaptasi dan menguasai keterampilan baru, seperti AR dan VR, agar mampu bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa simulasi menggunakan VR memungkinkan siswa belajar mengoperasikan mesin industri secara aman dan efisien tanpa risiko kecelakaan atau kerusakan alat.

Dukungan untuk Inisiatif Kampus Merdeka

Pelatihan ini juga mendukung inisiatif Kampus Merdeka yang bertujuan memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, serta mempersiapkan lulusan SMK yang siap kerja. Melalui simulasi AR dan VR, siswa dapat memahami penerapan teori yang dipelajari di kelas secara lebih konkret.

Kepala SMKN 10 Makassar menyampaikan apresiasi kepada UNM dan DRTPM atas kesempatan yang diberikan kepada siswa mereka.

“Pelatihan ini merupakan langkah maju dalam memperkenalkan siswa kami pada teknologi canggih yang akan mereka temui di dunia industri. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut agar siswa kami dapat berkembang dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Kolaborasi Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kompetensi

Program PKM ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara UNM dan SMK 10 Makassar dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi siswa melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan pelatihan ini, siswa tak hanya dibekali pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi era VUCA, di mana perubahan terjadi dengan cepat dan tidak terduga. Dengan keterampilan adaptif dan penguasaan teknologi digital, siswa SMK diharapkan siap menghadapi tantangan industri masa depan serta berkontribusi nyata dalam pengembangan teknologi. (***)