THE VOTERSDuka mendalam menyelimuti keluarga Muhamad Kadian (15), warga Kampung Babakanjati, Cileunyi, Kabupaten Bandung, setelah ia meninggal dalam konvoi arak-arakan Persib Bandung di Flyover Mochtar Kusumaatmadja pada Sabtu (2/6). Orang tua Kadian, Abdurrahman (43) dan Kokom Komalasari (38), masih terlihat terpukul oleh kejadian tragis yang menimpa anak sulung mereka.

Kadian adalah seorang penggemar berat Persib Bandung. Namun, siapa sangka, perayaan kemenangan klub kesayangannya berujung pada kepergiannya. Kokom mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa berat mengizinkan Kadian ikut konvoi. “Awalnya memang saya berat kasih izin buat ikut konvoi, makanya saya suruh izin ke ayahnya dan akhirnya diizinkan,” kata Kokom saat ditemui di rumah duka.

Di hari naas tersebut, Kokom sempat menemani Kadian menonton pertandingan Persib. “Setelah selesai pertandingan saya juga dampingi, katanya mau lihat yang konvoi di jalan raya,” tambahnya.

Abdurrahman, sang ayah, juga merasa berat hati memberi izin. Namun, melihat semangat dan kebersamaan Kadian dengan teman-temannya, ia akhirnya mengalah. “Sebelum berangkat, saya pesan agar dia hati-hati dan membawa ponsel supaya mudah dihubungi,” ujarnya.

Tetangga Kadian, Aos (49), menceritakan bahwa ia dan anaknya berangkat konvoi pada pukul 13.00 WIB dan bertemu dengan Kadian yang berboncengan dengan temannya. Mereka sempat beristirahat di dekat Gedung Sate sebelum melanjutkan perjalanan ke Jembatan Pasupati.

Setelah 15 menit berpisah, Aos melihat kerumunan orang sekitar 300 meter di jembatan. “Biasanya kalau ada yang kumpul apalagi lagi konvoi kan ada yang menggeber-geber knalpot kendaraan atau mengibarkan bendera dan lainnya. Tapi saya lihat itu gak ada, saya penasaran langsung melihatnya,” kata Aos.

Ketika sampai di tempat kejadian, Aos mendapati Kadian sudah dalam kondisi telentang dengan darah di kepala. Kadian masih hidup saat dibawa ke RSHS namun kemungkinan meninggal di perjalanan. Penyebab pasti kecelakaan masih belum jelas, namun anak Aos menyebut Kadian jatuh saat hendak menaiki mobil.

Sekolah Kadian mendapat kabar dari polisi setelah menemukan kartu pelajar di saku Kadian. Keluarga Kadian pun akhirnya mengetahui berita tragis tersebut.

Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga Kadian, teman-teman, dan seluruh Bobotoh yang turut berduka atas kehilangan seorang penggemar setia Persib Bandung.