THEVOTERS.ID, GOWA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar pelatihan pengelolaan limbah pertanian menjadi produk ekonomi di Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan petani lokal.
Pelatihan ini dimulai dengan sosialisasi pada Juli 2024, dan pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan, yakni dari bulan Agustus hingga Oktober 2024.
Program ini melibatkan 30 anggota Kelompok Tani Sarroanging, Desa Bontomanai, sebagai mitra utama.
Salah satu kegiatan utama dalam pelatihan ini adalah pembuatan pupuk kompos dari limbah pertanian yang dihasilkan oleh para petani setempat. Kegiatan lainnya yang merupakan yakni packaging pupuk kompos hingga manajemen pemasaran.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, para petani dapat mengolah limbah pertanian yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal, menjadi produk yang bernilai ekonomis, seperti pupuk kompos,” ujar Muliana GH selaku ketua Tim PKM UNM.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan para petani.
Para petani yang mengikuti pelatihan merasa sangat antusias dan berharap ilmu yang didapatkan dapat diterapkan secara berkelanjutan.
“Ini adalah pengalaman pertama kami menggunakan mesin untuk membuat pupuk kompos. Teknologi ini jelas mempermudah dan mempercepat prosesnya,” ujar Ibrahim, ketua kelompok tani Sarroanging.
Ia juga menambahkan, “Selain itu, untuk pertama kalinya juga diadakan sosialisasi mengenai penjualan pupuk kompos, yang tentunya akan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat di desa kami.”
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui dana hibah. Harapannya, program ini tidak hanya dapat mengurangi limbah pertanian yang berdampak buruk pada lingkungan, tetapi juga memberikan alternatif sumber pendapatan baru bagi para petani.
Tinggalkan Balasan