THEVOTERS, MAKASSAR – Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) serta Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

Tim ini mengusung penelitian berjudul “Language Therapy Model (LTM) untuk Peningkatan Kognitif dan Kualitas Hidup Lansia dengan Afasia”.

Mereka terdiri dari Umrah sebagai ketua tim, dengan anggota Muh Yusril Basir, Tri Masha Hasibuan, Hardianti Lestari Hamid, dan A St Latifah Humairah.

Penelitian tersebut dibimbing oleh dosen muda Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Asri Ismail.

Pengumuman resmi mengenai kelolosan tim ini disampaikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Jumat (30/8/2024).

Hal ini tertuang dalam surat Kemendikbudristek Balai Pengembangan Talenta Indonesia bernomor 1178/J7.1/PN.00/2024 tertanggal 28 Agustus 2024.

PIMNAS merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek, guna memperlombakan karya ilmiah mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Tahun ini, Universitas Airlangga menjadi tuan rumah ajang bergengsi tersebut.

Ketua tim, Umrah, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan memberikan dampak signifikan bagi lansia yang mengalami afasia, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Penelitian ini dapat memberikan perubahan signifikan pada lansia yang memerlukan pendampingan, sehingga mereka dapat merasakan hidup yang lebih bermakna di sisa usia mereka,” ujar Umrah.

Ia juga menambahkan bahwa terapi bahasa menjadi inti dari program ini, dengan sembilan tahapan pelatihan yang disiapkan untuk para lansia.

“Program ini dilakukan dengan menggunakan model terapi bahasa yang terdiri dari sembilan tahap pelatihan,” jelasnya.

Umrah lebih lanjut memaparkan bahwa hasil dari program ini menunjukkan peningkatan kemampuan bercerita dan ekspresi diri para peserta.

“Sebelum program, beberapa mitra lebih sering merenung dan menyendiri tanpa mengekspresikan perasaan,” kata dia.

“Namun, setelah program ini dilaksanakan, mereka lebih senang mengekspresikan perasaan mereka melalui cerita, yang menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan interaksi sosial dan kemampuan ekspresi,” tambahnya.

Ayu, pengelola panti yang menjadi tempat pelaksanaan program, turut menyampaikan apresiasinya.

“Kami sangat senang dengan keberhasilan adik-adik mahasiswa dalam melaksanakan program ini. Kami mendampingi mereka dengan penuh antusiasme,” ujar Ayu.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan metode rehabilitasi bagi lansia penderita afasia di masa mendatang