THE VOTERS,Makassar-Tim PPK Ormawa HMPS Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Makassar bekerja sama dengan tokoh pemuda, nelayan, dan masyarakat setempat, meluncurkan proyek modernisasi alat pakaja, yang merupakan alat penting bagi nelayan patorani dalam menangkap ikan terbang. Proses modernisasi ini melibatkan penggunaan bahan-bahan seperti pipa kecil, tali, dan bambu, yang menggantikan proses tradisional yang memakan waktu lebih lama, Minggu (11/8).

Selama proses pembuatan, Tim PPK Ormawa HMPS Sejarah mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat, yang turut serta dalam merakit pakaja versi modern ini. Daeng Malo, seorang mantan nelayan patorani, menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, alat pakaja yang dimodernisasi oleh Tim PPK Ormawa ini sangat efisien karena bahan-bahannya mudah didapatkan dan proses pembuatannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan pakaja tradisional yang terbuat dari bambu anyaman.

Alat pakaja tradisional tidak hanya digunakan untuk menangkap ikan terbang, tetapi juga menjadi bagian penting dari ritual accaru-caru nelayan patorani. Mengingat proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu, Tim PPK Ormawa melihat perlunya inovasi yang dapat menghemat waktu tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional.

Ical, salah satu anggota Tim PPK Ormawa, menjelaskan bahwa tujuan modernisasi ini adalah untuk menawarkan kemudahan bagi nelayan patorani saat melaut, tanpa meninggalkan identitas asli dari alat pakaja itu sendiri. “Meskipun kami melakukan modernisasi, kami tetap mempertahankan ciri khas dari pakaja sebagai upaya melestarikan kearifan lokal,” ujarnya.

Diharapkan, melalui inovasi ini, alat pakaja yang telah dimodernisasi dapat memberikan kontribusi positif bagi para nelayan, membuat aktivitas melaut menjadi lebih efisien dan produktif, sekaligus menjaga warisan budaya yang berharga. (*)